Selasa, 31 Desember 2013

2014

Suara terompet meraung - raung ricuh dengan suara teriakan hiruk pikuk gelombang manusia di jalanan, motor - motor berkeliaran tanpa memperdulikan fungsi lampu sen yang tersedia, seakan - akan hanya Tuhan dan pengendara nya saja yang tahu kapan akan belok kanan dan kapan akan belok kiri.  Pesta akhir tahun kali ini di Jogjakarta di sambut dengan guyuran air hujan, tapi tetap tidak menyurutkan euforia jutaan manusia untuk menghadiahi hari baru dengan jalan - jalan malam, di iringi dengan senyuman, teriakan, suara terompet, kembang api bahkan di beberapa tempat di adakan acara yang lebih religi seperti pengajian.
Pada tahun ini saya diminta untuk terlibat mensukseskan program acara di salah satu perusahaan BUMN, ada hal yang sangat menarik saat semalem ikut di acara tersebut. Acara di awali dengan mengaji Al - Quran surat Ar - Rahman yang di lantunkan oleh adek - adek dari Panti Asuhan Putra Muhammadiyah setelah itu dilanjutkan dengan pengajian oleh seorang ustadz yang lebih dikenal dengan sebutan Kang Wahid, beliau adalah dosen di UIN Yogyakarta.
Aneh tapi nyata dan benar - benar terjadi, di rundown acara pengajian diberikan waktu sekitar 60 menit atau satu jam, dalam pelaksanaan nya tadi malem baru menginjak di menit ke 30 MC sudah memotong isi dakwah dari sang Mubaligh yang kemudian dilanjutkan dengan acara berikutnya sesuai run down yang sudah di tentukan. Yang menjadi bahan pemikiran saya adalah, kenapa acara pengajian tersebut perlu dipotong? apakah isi nya tidak sesuai atau terlalu keras? menurut saya tidak bahkan cenderung soft layaknya ustadz muhammadiyah yang moderat. Apakah terlalu monoton? menurut saya tidak, bahkan saya melihat para audiens mendengarkan dengan seksama bahkan kawan chinese yang notabene nasrani penuh perhatian lebih mendengarkan setiap kata dan lantunan al Quran yang di bacakan Ustadz.
Sampai saat ini pun saya belum bisa menemukan jawaban nya yang pasti, hal yang menjadi perhatian saya saat tadi malam adalah ternyata kekuatan untuk mendengarkan ilmu - ilmu ayat - ayat suci Al - Quran memerlukan kekuatan yang lebih, berbeda jika kita mendengarkan lagu senang nya bukan kepalang, pertanyaan yang muncul di benak saya adalah
1. Apakah metode nya yang perlu diperbaiki untuk men tabligh kan ilmu - ilmu agama?
2. Ataukah tidak adanya kesiapan dan ketakutan dari para pendengar untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki karena ketakutan untuk meninggalkan yang selama ini keliru?
3. Ataukah pendakwah itu harus selalu membuat tertawa audiens selama proses pengajian berlangsung? jika seperti ini yang membekas di hati apakah kebenaran ataukah hanya senda gurau?

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan bagi kita untuk selalu istiqamah berada di jalur ridha Nya, Amiiiiin.
Wallahu'alam bish shawab      

Senin, 30 Desember 2013

jimat

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya, karena kekayaan budaya itulah keunikan indonesia dikenal dimata dunia. Termasuk dalam ragam budaya Indonesia adalah kebiasaan untuk "memandikan" benda - benda yang dianggap pusaka atau keramat, ada yang ditaksir mempunyai usia di atas 100 tahun, atau benda tersebut merupakan peninggalan nenek moyang yang perlu dipelihara dan dirawat, jika tida dirawat ada kekhawatiran dalam kehidupan si yang "empunya" akan mendapatkan bala, tentunya hal tersebut di yakini oleh orang - orang tua walaupum saat ini ada juga yang dari kalangan muda mempercayai ritual seperti itu.
Sebagai contoh adalah memandikan keris, menjaga cincin peninggalan, yang bagi pandangan modern itu dianggap ketinggalan zaman, bagi yang berpandangan spiritual itu termasuk ke dalam Takhayul - Bid'ah - Khurafat yang jauh dari nilai - nilai dan prinsip - prinsip dasar agama, bahkan itu mendekati syirik yaitu ada kekhawatiran menduakan Tuhan Yang Maha Esa.
Jika kita lihat di alam modern kali ini, sebenarnya tanpa kita sadari ada beberapa benda yang mempunyai potensi menjauhkan manusia dari Tuhan nya, atau dikatakan menduakan Tuhan itu, salah satunya adalah handphone. Handphone saat ini menjadi kebutuhan bagi bagi setiap orang, kalau dahulu kala handphone menjadi benda yang sangat mahal bahkan hanya dalam taraf keinginan sekarang berubah kasta nya.
Karena kasta berubah terkadang dalam menggunakan fungsinya pun berbeda, bahkan bisa dikatakan anytime, mari kita lihat di sekitar kita, berapa kali dalam 10 menit tiap satu orang melihat handphone nya, hanya untuk mengecek apakah ada sms atau BBM atau telfon entah dari siapa gerangan. Celakanya, kebiasaan itu terbawa setelah melaksanakan shalat, dimulai takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam, setelah itu dzikir menjadi nomor dua yang pertama adalah chek handphone atau ada juga yang dzikir sambil chek handphone, atau dzikir sesedikit mungkin dengan dalih menghormati Allah dikit setelah itu chek handphone, jika kebiasaan seperti ini dipelihara apa bedanya keris yang dianggap sakti dengan handphone??
Semoga kita dijauhkan dari hal yang sia - sia...
Wallahu'alam bis shawab.....

Minggu, 29 Desember 2013

Abah

Hari menjelang magrib, terlihat sang Abah (panggilan kakek di sunda) sedang mengendong cucu kesayangan nya. Terdengar lantunan shalawat menemani cucu nya yang sedang sibuk memainkan pergelangan tangan nya yang bulat. Terlintas di fikiran “begitu bahagianya sang Abah, andaikan setiap hari bertemu dengan cucunya”, hadeuh jadi sedih saat fikiran itu terlintas hehehe.
Saya dekati beliau, dan saya sampaikan pertanyaan sederhana “Bah, upami hirup teh kedah kumaha nya? Dalam bahasa Indonesia “Bah hidup itu harus gimana ya?”
Jawaban beliau cukup sederhana “Abah ga pernah mikir hal – hal yang lebih, sekarang punya rumah, punya ini dan itu ga pernah terfikirkan, yang penting berbuat baik semaksimal mungkin pada hari ini, karena hari esok adalah hal yang gaib”
Jawaban itu cukup membuat saya diam sejenak, sempat teringat beberapa waktu yang lama, saat memberikan training motivasi di salah satu tempat, saya sangat sering menyampaikan kepada para peserta pelatihan untuk selalu berimajinasi hal – hal yang kita inginkan di masa depan dan selalu memperbaiki sikap perilaku kita saat ini. Pemikiran Abah lebih sederhana ternyata, maksimalkan hari ini karena masa depan masih gaib.
Terimakasih Abah atas ilmunya terimakasih…. 

Pengorbanan dan kebakaran

Suatu hari terjadi kebakaran di suatu rumah, hampir seluruh anggota keluarga keluar untuk menyelamatkan diri dari lalapan si jago merah. Haru dan isak tangis menjadi suguhan kala melihat kondisi rumah yang sudah mulai tersapu habis, saat itu juga sang Ibu dan Ayah mencoba untuk menghitung anak – anak nya, dari 4 anak hanya tiga yang ada, anak terakhir yang masih berusia 2 tahun tidak terlihat dan setelah di cari ternyata masih ada di kamarny di rumah yang terbakar.
Sang Ibu saat itu langsung menangis dan berteriak minta tolong kepada orang sekitar untuk menyelamatkan anak bungsunya tersebut. Respon orang sekitar diluar dugaan karena tidak ada yang berani untuk masuk ke dalam rumah yang terbakar, tanpa berfikir panjang lagi akhirnya sang ayah lah yang menerobos lautan api untuk mencari dan menyelamatkan anak bungsunya tersebut. Saat mencari anak nya sang ayah tidak memperdulikan panas yang menyengat tubuhnya, tidak memperdulikan rasa sakit dari belahan kayu yang jatuh ke tubuhnya, sampai akhirnya anak bungsu tersebut mampu dikeluarkan dan terselamatkan dari serangan api.
Sesaat setelah menyelamatkan anak bungsunya, sang Ayah istirahat dan baru merasakan sakit di sekujur tubuhnya, rintihan kesakitan menjadi teman dari luka dari kulit yang terbakar. Sahabat yang saya cintai, cerita di atas merupakan gambaran dari proses kehidupan yang kita jalani. Saat kita mencoba melakukan aktivitas di luar tujuan pribadi yang muncul adalah energi di luar batas, seperti yang dilakukan oleh sang Ayah di atas, pengorbanan menjadi modal utama untuk melecut motivasi agar lebih maksimal lagi dalam berusaha, rasa sakit bukan menjadi penghalang untuk sebuah pengorbanan, rasa sakit adalah vitamin untuk effort yang lebih.
Sebaliknya, jika aktivitas yang kita lakukan terlalu berfokus kepada diri, maka yang terjadi adalah rasa sakit yang tidak kunjung padam. Terlalu berfikir untuk diri sendiri maka tidak akan merasakan nikmatnya pengorbanan. So, saat ini aktivitas kita disuguhkan untuk siapa? Apakah kita sudah melakukan pengorbanan?
Wallahu’alam bis shawab.

Kamis, 19 Desember 2013

Perayaan Natale

Sekitar 5 hari lagi umat kristiani akan merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, sebagaimana yang kita ketahui bersama Natal merupakan salah satu hari raya agama Kristen.
Seperti biasanya di Indonesia jika ada salah satu agama yang melaksanakan hari raya maka pemeluk agama tersebut akan mendapatkan selamat hari raya dari pemeluk agama lain. Begitupun besok natal, pemeluk agama kristiani akan mendapatkan selamat hari natal dari berbagai pemeluk agama yang lain termasuk umat islam bahkan sampai di tayangkan di stasiun televisi.
Kalimat pengucapan tersebut sangat sederhana dan terkesan sepele, akan tetapi kalimat tersebut sangatlah berat, saking beratnya saya tidak pernah mengucapkan selamat hari natal walaupun ke teman terdekat sendiri, karena pengucapan selamat natal itu sudah masuk ke ranah aqidah. Mengucapkan selamat hari Natal, itu sama saja dengan mempercayai adanya Tuhan selain Allah, bukan berarti tidak toleran terhadap agama yang lain, ini adalah persoalan keyakinan. "Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah" kalimat syahadat yang perlu di jaga dan perlu diperjuangkan walaupun menghadapai hal - hal yang terlihat sederhana dan sepele.
Wallahu'alam bis shawab.

"Dunia dihancurkan"

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam....
Tiada Ilah yang patut disembah selain Allah...
Selama ini jika kita mencermati dengan baik, segala sesuatu pasti ada endingnya, sebagai perumpamaan pertandingan sepakbola hanya 90 menit tidak seumur hidup, buku pun ada halaman pembuka dan halaman penutup, pulsa pun ada masa aktif dan masa berakhirnya, pasangan tidak akan hidup selamanya ada yang meninggalkan dan ada yang ditinggalkan, usia pun tidak seumur hidup tapi ada masa expired nya tergantung Allah memberikan batas waktu sampai usia berapa tahun.
Begitupun dunia yang kita tempati ini, kiamat merupakan akhir dari pengembaraan dunia dalam penciptaan nya, karena dunia diciptakan untuk dihancurkan.
Seberapa siap kah kita menghadapi akhir kehancuran dunia??tidak ada yang tahu selain kita masing - masing..., semoga Allah mengakhirkan hidup kita dalam predikat Khusnul Khatimah, insya Allah...

Minggu, 15 Desember 2013

Kosongkan dulu cangkirmu...

Kemarin hari ahad saya berkesempatan untuk mengisi acara dengan peserta para orang tua, guru dan siswa di ambarawa...., acara di mulai dari pagi sampai jam 13 siang, alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Cuaca Ambarawa hujan deras dan saya diputuskan oleh Panitia untuk ikut dengan mobil Pak Danang selaku Manajer Primagama Pusat untuk pulang ke Jogja.
Dalam perjalanan pulang jogja kami berbincang - bincang dari hal yang ga penting sampai yang penting....., dari membahas hujan sampai membahas bisnis. Yang ingin saya tuliskan disini adalah salah satu sharing kami tentang bisnis. Beliau saat ini mempunyai 6 outlet Bimbel Primagama yang dari 2 outlet dalam setahun omzet nya sampai 1,9 milyar, angka yang lebih dari fantastis bagi Bimbel yang semua nya domisili di Mojokerto.
saat saya tanya kuncinya apa?beliau menjawab aa dua kunci sukses berbisnis:
Pertama adalah kepercayaan
Kedua adalah Kosongkan dulu cangkirmu, menurut penuturan beliau saat itu, Tuhan tidak menyuruh kita untuk menabung tapi Zakat - Infak - Shadaqah. saat kita minum, kita akan menambah lagi minuman kalau air di gelas sudah habis. Begitupun Tuhan akan memberikan kepada kita saat saat melihat kondisi kita perlu diberi, karena Tuhan tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya sedikitpun bagi yang berusaha dan berbuat baik.
"Kosongkan dulu cangkirmu" bagaimana menurut anda tentang kalimat ini?sepakatkah?
bahkan beliau menambahkan "hidup di dunia bukan untuk mencari kekayaan tapi memenej kekayaan Tuhan".....
Ilmu yang bermanfaat bagi saya, saya mendapatkan paradigma baru dalam berbisnis.
Wallahu'alambishawab...

Motor Hilang....

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan Rahmat dan Rahim untuk semua hamba yang dicintai-Nya...
"Pengalaman adalah guru yang sebenarnya"
Pepatah lama di atas adalah gambaran bagi seorang kawan-saudara-kakak di Pangandaran yang kemarin hari sabtu bisa bertemu, walaupun hanya sebentar tapi ilmu yang di dapat sangat bisa di terima dan bisa di tiru.
Chi2 adalah saudara yang dulu sempat kuliah di UAD jurusan Psikologi angkatan 2001, ga bisa diam-cerewet-tegas terkesan galak-nekat-berani..., sifat dan perilaku tersebut masih ada sampai sekarang sudah mempunyai 2 anak yang hampir persis sama perilakunya dengan kakak saya ini.
Dibalik ke cerewetan nya tersebut sisi yang menarik dari beliau adalah bentuk kebersyukuran yang Chi2 dan keluarga punya. Salah satu cerita hikmah dari beliau adalah saat motor baru matic nya di curi orang, malam itu se isi rumah sudah terlelap bahkan Mas Anton sang suami beserta Alwa dan Kei tidurnya di tengah rumah depan TV, pintu belakang belum sempat dikunci, lelapnya tidur terbangun saat adzan shubuh berkumandang.
Kaget tak terduga saat Chi2 ke belakang karena baru tahu kalau pintu belum dikunci, saat keluar liat sekeliling motor baru matic sudah raib tidak ada di parkiran belakang, sontak saat itu Chi2 teriak memanggil suaminya untuk memberi tahu perihal raib nya motor.
Seketika itu juga Mas Anton berlari, mencari dan melihat-lihat lokasi belakang dan seisi rumah. Hanya motor yang hilang, Mas Anton tertegun di teras belakang terbayang cicilan motor yang belum lunas. Di luar dugaan Chi2 yang dari tadi juga sama berkelililing liat2 lokasi belakang rumah berlari ke dalam rumah sambil bawa golok dan sujud syukur langsung. Suaminya kaget dan langsung tanya "la Ummi kenapa?" sambil nangis Chi2 jawab "tadi aku ke belakang dan aku nemu golok, andaikan ini adalah golok pencuri, kalo dari dia ada niatan masuk rumah dan saat itu Abi dan anak2 sedang tidur di depan TV bisa saja tidak hanya motor yang hilang tapi Abi dan anak2 juga bisa hilang"......
Roda itu berputar, sekarang kehidupan Chi2 lebih teratur dan bahkan dari segi rezeki lebih dari cukup, saat saya tanya bagaimana bisa menjadi seperti sekarang, jawbannya adalah "karena motor dicuri"...ternyata dari motor yang di curi tersebut Chi2 dan keluarga belajar tentang "Ilmu Ikhlas".....
Terkadang Allah memberikan jawaban atas do'a - do'a yang dipanjatkan melalui jalan Nya yang tidak disangka - sangka...
Jika allah berkehendak maka Kun Fa Yakun...
Semoga kita termasuk orang yang mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian, insya Allah...
 

Minggu, 01 Desember 2013

menarik

Kemarin hari ahad tanggal 1 Desember 2013, saya mendapatkan ilmu yang luar biasa dari teman - teman seperjuangan, sangat menarik dan sangat bermanfaat sekali.
Pertama, saya kemarin ikut mini workshop grafologi dengan trainer nya Hendri Harjanto, beliau adalah Trainer nasional yang berdomisili di jogja, grafologi merupakan ilmu untuk mengetahui karakter seseorang melalui tulisan tangan. Sangat menarik ilmu ini apalagi yang menyampaikan Hendri, jelas - humoris - dan banyak sharing pengalaman di lapangan serta ada analisa dari tulisan - tulisan klien Hendri yang tentunya untuk identitas di rahasiakan. Antusiasme muncul dari para peserta, memang dibatasi untuk peserta hanya 15 orang tapi tidak menutup antusiasme peserta untuk mendalami lebih tentang grafologi ini. Pastinya kita para peserta jadi lebih tau tentang karakter kita seperti apa karena kita pun mencoba menganalisa tulisan kita walaupun hanya sebentar.
Kedua, saya ketemuan dengan teman Mutya teman duta Pariwisata Jawa Tengah. Menarik karena banyak sekali perubahan yang ada dari Tya (panggilan akrab saya untuk beliau), dari penampilan yang sekarang pakai gamis dan jilbab syar'i, dari pola fikir, dari apa yang diperbincangkan, yang lebih menarik adalah saat Tya mengungkapkan saat ini hijrah total, karena hanya amalan yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
jadi teringat Rasulullah saw dalam sabdanya:
" Orang berhijrah (yang sejati) adalah orang yang meninggalkan apa - apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari)

Terimkasih Hendri dan Tya telah menjadi guru bagi saya, semoga silaturahim tetap terjaga, insya Allah...

Hal - hal yang patut diketahui

Jika kita lihat di televisi, banyak artis - artis yang mempunyai fans, bahkan sampai fans tersebut mempunyai nama khusus. Semisal baladewa untuk fans Dewa 19, Sahabat kotak untuk fans kotak, Slankers untuk fans slank, Olga lovers untuk fans Olga dan masih banyak lagi julukan fans - fans yang lain.
Yang menjadi menarik perhatian adalah perilaku para fans tersebut jika bertemu dengan pujaan nya, ada yang nangis, ada yang teriak - teriak, bahkan untuk bertemu dengan pujaan nya sampai rela antri sepanjang hari (kadang saya mirik sendiri jika yang muslim bagaimana shalatnya yak), ada yang pingsan, bahkan ada yang meninggal.
Dalam buku "Pesan - pesan spiritual Ibnul Qayyim" menuliskan Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya menyebutkan, "Seorang wanita masuk neraka gara - gara menyiksa seekor kucing." dan, "seorang laki - laki dilempar ke neraka yang di dalamnya lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat lantaran menganggap sepele satu kalimat yang diucapkan nya."
Rasulullah saw. bersabda:
"Umur ditentukan pada akhirnya dan amal ditentukan oleh yang terakhir (penutupnya)."
Di tulisan akhirnya Ibnul Qayyim menambahkan bahwa orang yang berbuat amal jahat di usianya, ia akan menghadap Allah dalam keadaan seperti itu.
Ingin seperti apakah akhir hidup kita?? tergantung perilaku kita tentunya....