Minggu, 26 Januari 2014

....Dilema guru...

Beberapa kali saya mengisi di beberapa sekolah untuk materi pembekalan siswa, entah itu siswa kelas 3 baik SMP atau SMU untuk persiapan UAN ataupun materi tentang pengembangan diri. Tidak hanya indoor tapi outbound pun cukup sering dengan peserta siswa.
Dari beberapa pengalaman tersebut sempat berdiskusi dengan pihak guru nya, ternyata para guru mengalami dilema saat di sekolah, hal tersut karena harapan dari para orang tua yang terlalu tinggi seperti berharap anaknya saat masuk sekolah A maka langsung berubah jadi lebih baik. Permasalahan nya adalah saat sekolah sudah membuat program yang baik, tidak didukung sepenuhnya oleh para orang tua entah tanpa sadar atau disadari.
sebagai contoh orang tua berharap anaknya bisa mandiri kemudian sekolah membuat program kemandirian dan daya juang seperti berjalan nya program entrepreneurship bahkan dalam beberapa bulan sekali ada outing tapi orang tua tetap melayangkan protes terhadap sekolah karena perubahan yang sedikit dari anaknya. Tanpa disadari atau tidak, para orang tua yang protes sebagian besar karena tidak mendukung program sekolah, bagaimana tidak mendukung jika di sekolah di berikan program kemandirian tapi saat selesai sekolah, pulang di jemput supir, tas yang bawain supir, nyampe rumah, makan yang bawain pembantu, piring selesai makan pembantu yang nyuciin, mau sekolah buku - buku yang nyiapin orang tuanya, berharap daya juang tinggi tapi meng iya kan segala permintaan anak nya, membereskan tempat tidur sama pembantunya, masiiih banyak hal - hal yang orang tua bermaksud memantu anak dengan kasih sayang malah menjauhkan anak dari harapan orang tua yang sebenarnya.
anak itu ada sekolah nya dan dibatasi...
remaja ada sekolahnya dan dibatasi...
dewasa ada sekolahnya dan dibatasi...
tapi jadi orang tua sekolahnya kehidupan dan seumur hidup...

wallahu'alam bish shawab....

Lihatlah "apa"

Saat ini bermunculan banyak sekali ustadz/ ustadzah baik itu di televisi ataupun di luar televisi alias di masyarakat, ataupun ustadz - ustadz yang mencoba membuat TV sendiri di youtube.com dengan harapan nilai - nilai agama yang di sampaikan bisa tersampaikan ke masyarakat luas di Indonesia.
Berbagai macam komentar pun hadir saat mendengarkan ceramah dari banyak ustadz/ ustadzah tersebut;
"waaaaah yang ini mah banyak guyon nya, inti nya dikiiit....."
"Ustadz/ah ini cuman bikin ketawa, pelawak aja kalo gitu..."
"Apalagi ustadz/ah ini, boriiing bikin ngantuk, bosen ga ada ketawa - ketawa nya..."
"Beuuuuuh ni ustadz/ah serius amat nyampein nya, senyum dikit napa..."
"Wadduh ni ustadz/ah terlalu muda, belum tau kenyataan hidup siiiiiiih..."
"Waaaaah beneran ni ustadz/ah galak banget kalo ceramah, bikin ga nafsu makan..."
"ni ustadz/ah ato pemain sinetron siiiih....."
"walaaaaah jiaaan..ni ustadz/ah malah banyak maen pantun nya ckckckckckckck...."

Sebenarnya saat kita mendengarkan para ustdz/ah menyampaikan ilmu, itu saat kita belajar "Undzur ilaa ma Qalaa wa laa tandzur ilaa man Qaaliii; lihatlah apa yang dikatakan bukan melihat siapa yang mengatakan"..


Ternyata melihat dan mendengarkan "apa" walaupun isinya kebaikan dari orang yang jauh dari harapan kita itu butuh ilmu sabar, syukur dan ikhlas juga.....

*edisi nyentil diri sendiri ^_^

Kamis, 16 Januari 2014

Hari Jumat....

Katanya hari jum'at itu adalah sayyidul ayyam atau tuan nya hari, karena sayyidul ayyam banyak kalo masuk di jum'at pagi status status BBM itu "jum'at berkah" dan itu tidak hanya satu orang tapi banyak kawan juga yang membuat status itu, saya sendiri pun pernah menuliskan itu di status BBM. Status BBM yang mencoba untuk mengingatkan mulianya hari jumat dan juga ada kewajiban shalat jumat bagi para pembacanya yang Muslim.

Cuman terkadang sering juga berfikir nakal, kenapa di luar hari jumat jarang ber status "semoga senen/selasa/rabu dsb berkah" hehehehehe.....apakah berkah harus dibatasi oleh waktu? semuanya pilihan mungkin untuk menghormati hari jum'at yang mulia ini, wallahu'alam bish shawab......

*sebuah tulisan nakal nyentil diri  ^_^ 

Outbound Sains

"Coba sekarang bunda bunda celupkan telor puyuh ini ke air cuka dalam beberapa menit, nanti warna hitam akan mengelupas sendiri....."

"Sekarang saya minta dua bunda untuk ke depan sebagai contoh bagi yang lain nya, silahkan saling berhadapan, ini ada dua tali rafia silahkan pegang dan tali tersebut silahkan dibentangkan sehingga mirip rel kereta api, kalau sudah sekarang saya akan menyimpan bola ini di atas tali rafia ini, tugas bunda adalah menggelindingkan bola ini dari bunda satu ke bunda di hadapan nya tanpa bolanya jatuh...."

Begitu antusias nya para peserta pelatihan outbound sains hari kamis kemarin di TK Ass-Salam Gunung Kidul yang awalnya jadwal selesai jam 14 mejadi jam 15.30, memang hari kemarin saya di ajak oleh sahabat saya Pranowo untuk ikut di pelatihan yang beliau rintis tentang outbound sains. Peserta kemarin di dominasi oleh para bunda dan hanya satu laki - laki, suasana riuh rame dan banyak guyon nya karena Pranowo banyak memberikan praktek kepada para peserta, untuk praktek tersebut banyak bentuk - bentuk permainan yang baru bagi para guru. Alat Permainan Edukatif atau sering disingkat APE adalah alat yang di share kan oleh Pranowo kepada para guru dan menurutnya itulah yang dibutuhkan oleh para guru TK, sedikit teori dan banyak praktek.
Tidak hanya menyuguhkan bagaimana membuat Alat Permainan Edukatif, Pranowo juga memberikan banyak nyanyian terbaru untuk anak - anak TK agar belajar lebih menyenangkan dan anak - anak TK bisa memabaca dengan metode bermain, menurut penuturan beliau saat ini guru TK memang dalam keadaan dilema, sesuai dengan aturan DikNas jika di TK itu tidak diperbolehkan mengajarkan Calistung akan tetapi saat anak masuk kelas 1 SD ujian nya adalah Calistung, maka Pranowo berinisiatif untuk membuat metode Outbound Calistung dan Sains sebagai jembatan bagi para guru - guru TK sekaligus mengenalkan metode terbaru dalam bermain (belajar) yang menyenangkan bagi para anak - anak TK.

inspiratif untuk Pranowo, sukses selalu untukmu Sahabat ^_^


Minggu, 12 Januari 2014

Gelar...

Beberapa kali mengisi acara seminar dan pelatihan, beberapa kali juga menjadi peserta seminar dan pelatihan, juga beberapa kali menjadi panitia seminar dan pelatihan ada hal yang menarik jika kita menyimak seorang pemateri menyampaikan bagian pembuka dari acara.
Memperkenalkan diri itu memang menjadi satu kewajiban kepada seluruh peserta, pepatah juga yang mengingatkan "ga kenal maka ga sayang", banyak cara untuk memperkenalkan diri, dengan berbicara langsung atau dengan permainan. Saat pemateri memperkenalkan diri ada sesi untuk menyampaikan biodata diri di depan peserta, dan biodata yang menarik adalah saat CV nya itu dengan bahasa asing, pernah bekerja di perusahaan bonafit, masuk di jajaran manajerial, pernah ke luar negeri, semua berbau luar negeri.
Membacakan CV seperti itu akan manambah keyakinan dari peserta jika pemateri nya memang ber kompeten dan termasuk kepada bentuk soft marketing bahkan jika dari sisi pematerinya akan menambah kepercayaan diri dan ingin menyampaikan satu pesan "gue layak tuk berdiri di hadapan kalian".
Perkenalan dengan rentetan gelar dan pengalaman, sejatinya adalah melatih kebijakan hati. Tidak ada yang tahu bagaimana "posisi" hati saat memperkenalkan segala pengalaman, kekhawatiran yang terjadi adalah saat menyampaikan hal tersebut ada sedikit kesombongan yang muncul, terlalu membanggakan diri, dan merasa paling layak untuk di ikuti setiap kalimat yang keluar dari sang pemateri.
Semoga Allah selalu melindungi hati kita dari bahaya kesombongan, amiiiin ya Raaaab.....

Tulisan ini semata - mata untuk introspeksi untuk diri....
Wallahu'alam bis shawab...

Kairos...

Hari Sabtu sampai ahad kemaren kami dari tim andromeda dipercaya untuk gabung dengan tim inovasia jakarta meng-handle pelatihan salah satu perusahaan di bidang IT. Tempat pelatihan diselenggarakan di Via Renata Bogor Jawa Barat, Kairos nama perusahaan tersebut memang masih terhitung baru di blantika Perusahaan IT tapi sudah masuh ke jajaran perusahaan yang punya nama di dalam dan luar negeri.
Tim Andromeda dipercaya untuk memberikan outbound training dengan bentuk amazing race, yang menjadi tantangan kita kali ini adalah saat games - games yang kami persiapkan harus sesuai dengan tema empat element sebagai permintaan dari Tim Inovasia. Empat elemen tersebut ada api, air, angin dan tanah yang masing - masing element itu mempunyai karakteristik sendiri.
1. Api : Inisiatif, berani, tidak detail
2. Air : mengindari konflik, damai, bersahabat
3. Angin : orang nya senang show
4. Tanah : kaku, detail, analitis

yang saya tuliskan di atas adalah sebagian kecil yang saya ingat, masih banyak maksud dari tiap elemnet tersebut. Hal yang menarik saat kami mempresentasikan games apa saja yang akan kita berikan untuk peserta pada saat outbound kepada salah satu fasilitator, perbedaan pandangan dan tujuan akhir adalah sebab dari perdebatan kami itu. Akan tetapi inilah hal yang menarik yang kami alami, disini kami mencoba berlatih untuk mendengarkan, berlatih untuk berbicara dengan baik dan tentunya berlatih untuk menerima perbedaan demi satu tujuan, yaitu bagaimana agar pelatihan ini berhasil dan peserta mendapatkan kebutuhan yang mereka perlukan.

Sukses terus Andromeda, Maju terus Inovasia, Sinergi untuk Prestasi....... ^_^  

Minggu, 05 Januari 2014

....Dandan memalukan....

Satu hari, saya dapat telfon dari seorang kawan untuk diminta tolong mengisi training di salah satu sekolah di daerah Bantul, tepatnya di Sewon. Cukup jauh memang tempatnya tapi tidak masalah bagi saya, karena dapat kepercayaan saja itu harta terindah bagi saya. Tema yang diminta oleh pihak sekolah adalah tema yang sebenarnya saya pun sedang belajar lebih, yaitu tentang entrepreneurship.
Materi - materi yang berkaitan dengan tema saya kumpulkan, saya mencoba belajar kembali tentang entrepreneurship ini, pengalaman - pengalaman usaha pun saya coba ingat ulang kembali, karena saya ingin saat memberikan materi tidak hanya teori tapi ada sharing pengalaman juga yang ingin saya berikan. Sampailah di hari H, persiapan materi sudah, tidak lupa untuk perform pun disiapkan, dari pakaian yang pantas, sepatu yang pantas, bahkan parfum pun tidak ketinggalan menjadi sesuatu yang dibutuhkan saat itu.
Berangkatlah menuju lokasi, dalam perjalanan sempat terlintas dalam benak saya saat itu, "bodohnya aku ini" "teganya aku ini" "malunya aku ini" "sangat - sangat tidak tahu malu aku ini".
Pernyataan fikiran dan hati saat itu menjadikan kesedihan jadi bagian perjalanan, malu - marah - sedih saat melihat perilaku diri, sangat lucu saat akan melakukan pekerjaan segala sesuatu disiapkan dengan baik, tapi saat akan bertemu Allah lima waktu dalam sehari, persiapan maksimal masih sangat jauh dilakukan, "seadanya sajalah ketemu Allah mah" jauh dari pakaian pakaian yang bagus cukup kaos oblong saja, jauh dari parfum, padahal Allah tuh maha pencemburu tapi kasih sayang Allah lebih luas dibanding apapun.
Semoga Allah mengampuni diri saya yang hina ini.
Wallahu'alam bis shawab...

Perjalanan mengasyikan

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan bagi siapa saja yang berjalan di atas kebaikan, amiiiin.
Malam itu hari jum'at kami berempat berangkat menggunakan motor menuju wonogiri, tepatnya di kecamata batuwarno. Saya, Pranowo, Wanto dan Pak Ichsan mendapatkan kepercayaan untuk menjadi fasilitator outbound para santri TPA.
Setelah magrib tepatnya pukul 18.30 kami berangkat dari kotagede menuju wonogiri, perjalanan malam memang sangat berbeda dengan siang, angin malam nya membuat badan memerlukan perlindungan yang lebih, kesiapan mata dalam "menanggapi" setiap jalan dan "apapun" yang terliat menjadi suatu keharusan, karena cahaya bulan dan lampu hanya menjadi penerang saat itu.
Untuk menjaga kondisi, kami bersepakat untuk istirahat makan malam dulu di bukit bintang, salah satu tempat favorit kawula muda yang sedang di anugerahi rasa sayang terhdap pasangan nya. Terlihat saat kami singgah di salah satu tempat makan, disana sudah ada pasangan yang sedang duduk berhadap - hadapan sambil sesekali senyuman dan tawa menjadi penghias warna malam diantara mereka. "Pasangan suami istri yang romantis" fikir saya saat itu, walaupun belum tau suami istri atau tidak tapi saya sedang latihan untuk mencoba ber husnudzon saja.
Tiga puluh menit cukup bagi kami untuk menyelesaikan ritual makan malam, kami melanjutkan perjalanan lagi menembus angin malam dengan kecepatan 70 - 80 km/jam, semakin cepat dijalan semakin cepat nyampe tempat semakin cepat kita bisa istirahat, karena besok jam 8 pagi kita akan melangsungkan "konser" di hadapan para santri TPA dan tenaga kami perlu cepat pulih menghadapi 400 santri.
Perjalanan menuju wonogiri melalui gunung kidul, pengalaman pertama bagi saya dan saya langsung mendapatkan kesan yang luar biasa ajib. Bagaimana tidak terkesan? jalanan naik turun, berlobang, melewati hutan, jalanan sepi, saat lihat kanan kiri tidak terlihat rumah satu pun, lihat depan dan belakang hanya dua motor yang mengisi jalanan aspal berlubang, sangat asyik, Perjalanan melewati hutan kita selesaikan dalam waktu dua jam, tiba di lokasi sekitar jam 23. 30 karena sebelumnya kami sempat salah jalan, sehingga harus berputar arah. Tempatnya untuk outbound lebih asyik lagi, tempatnya termasuk dataran tinggi, dan memang membutuhkan motor dengan kondisi prima melewati jalan menuju batuwarno ini, disana kami sudah ditunggu oleh pasukan 4 ustadz dan 2 ustadzah dan mereka menjamu kami dengan sangaaat baik, penjamuan yang meneladani apa yang Rasul wasiatkan.
Hal yang menarik dan pelajaran berharga bagi saya, saat melihat ketiga kawan dan para ustadz dan ustadzah dari batuwarno. Pranowo pencipta dan pencetus outbound calistung, Wanto guru TKIT, Pak Ichsan guru TPA, semangat mereka untuk menyenangkan dan mengayomi santri TPA patut di acungi jempol, mereka berani meninggalkan istri - istri (ke tiga kawan sudah menikah) mereka dirumah hanya untuk dakwah melalui outbound untuk para santri, dengan hanya berbekal undangan yang belum pernah bertemu sekalipun dengan yang mengundang nya. Salut kepada mereka kawan - kawan saya ini yang sudah mempunyai istri yang ikhlas ditinggal untuk kepentingan dakwah, tidak semua istri rela untuk ditinggal oleh suami tercinta karena kepentingan agama, apalagi jalan yang dilalui tidak seindah yang dibayangkan. Saya meyakini "tauhid khalis" sudah menjadi pegangan mereka di rumah tangga.
Banyak pelajaran berharga yang mencambuk diri saya yang penuh dengan dosa ini, ketulusan dalam mengemban dakwah dan menjalani agama menjadi dasar dalam setiap gerak langkah para pengemban dakwah ini, terimakasih kawan atas pengalaman yang tidak terkira, semoga ridho Allah selalu menaungi perjalanan hidup kalian dan di akhirat kelak dikumpulkan di jannah yang indah. Amiiiiin y Rabbal'alamin....