Beberapa kali saya mengisi di beberapa sekolah untuk materi pembekalan siswa, entah itu siswa kelas 3 baik SMP atau SMU untuk persiapan UAN ataupun materi tentang pengembangan diri. Tidak hanya indoor tapi outbound pun cukup sering dengan peserta siswa.
Dari beberapa pengalaman tersebut sempat berdiskusi dengan pihak guru nya, ternyata para guru mengalami dilema saat di sekolah, hal tersut karena harapan dari para orang tua yang terlalu tinggi seperti berharap anaknya saat masuk sekolah A maka langsung berubah jadi lebih baik. Permasalahan nya adalah saat sekolah sudah membuat program yang baik, tidak didukung sepenuhnya oleh para orang tua entah tanpa sadar atau disadari.
sebagai contoh orang tua berharap anaknya bisa mandiri kemudian sekolah membuat program kemandirian dan daya juang seperti berjalan nya program entrepreneurship bahkan dalam beberapa bulan sekali ada outing tapi orang tua tetap melayangkan protes terhadap sekolah karena perubahan yang sedikit dari anaknya. Tanpa disadari atau tidak, para orang tua yang protes sebagian besar karena tidak mendukung program sekolah, bagaimana tidak mendukung jika di sekolah di berikan program kemandirian tapi saat selesai sekolah, pulang di jemput supir, tas yang bawain supir, nyampe rumah, makan yang bawain pembantu, piring selesai makan pembantu yang nyuciin, mau sekolah buku - buku yang nyiapin orang tuanya, berharap daya juang tinggi tapi meng iya kan segala permintaan anak nya, membereskan tempat tidur sama pembantunya, masiiih banyak hal - hal yang orang tua bermaksud memantu anak dengan kasih sayang malah menjauhkan anak dari harapan orang tua yang sebenarnya.
anak itu ada sekolah nya dan dibatasi...
remaja ada sekolahnya dan dibatasi...
dewasa ada sekolahnya dan dibatasi...
tapi jadi orang tua sekolahnya kehidupan dan seumur hidup...
wallahu'alam bish shawab....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar