Minggu, 27 Oktober 2013

Duta Wisata

Beberapa bulan yang lalu saya dipercaya jadi juri untuk pemilihan Duta Wisata Magelang, itu adalah pengalaman pertama saya tepatnya. Saat itu saya diminta untuk melihat sisi kepribadian dari calon DuWis (singkatan dari Duta Wisata). Peserta di dominasi oleh kalangan remaja, sekitar usia SMA kelas 2 pada saat itu walaupun ada beberapa peserta yang sudah kuliah.

Proses pemilihan DuWis ini ada karantina selama sehari dan selang beberapa hari ke depan pemilihan pun dilakukan yang akhirnya DuWis yang terpilih atas nama Brian dan Dewinda. Brian adalah anak pertama dari dua bersaudara aktif di Paskibraka dan Dewinda seorang putri yang aktif di dunia olahraga cabang takraw. Pada akhir taun ini mereka berdua akan dikirim mewakili Kabupaten Magelang untuk berlomba dalam memperebutkan predikat DuWis Provinsi Jawa Tengah di Banyumas, sebelum berangkat pada tanggal 5 besok saya diminta untuk memberikan "sesi psikologi" bagi mereka. Jujur saat itu saya bingung apa yang harus saya berikan kepada mereka? ya sudah yang penting ketemu mereka dulu fikir saya.

Acara "sesi psikologi" di adakan di salah satu Restoran di Magelang tepatnya di dekat AkMiL. Disana sudah hadir perwakilan dari Dinas, alumni DuWis, Mas Tato sebagai pengarah fashion, Brian dan Dewinda beserta orang tua yang mendampinginya. Saai itu saya memang datang terlambat karena sebelumnya baru ada acara di Bandungan OutBound dengan Para Guru yang mendapatkan pelatihan sertifikasi untuk para guru se Jawa Tengah.

"sesi psikologi" pun dimulai, tidak disangka derai air mata mewarnai sesi ini, banyak hal - hal yang di luar dugaan yang keluar dari DuWis ini. Saya tidak perlu memaparkan apa saja "isi dapur" pada sesi ini, yang pasti apapun yang sudah di sharing kan pada "sesi psikologi" kemarin itu menjadi tabungan mental dalam persiapan menghadapi pemilihan DuWis Jawa Tengah.

Do'a saya selalu terpanjatkan untuk Brian dan Dewinda, semoga di pemilihan nanti Brian dan Dewinda mampu mejalankan tugas dengan sebaik - baiknya.  Selalu kuatkan prinsip "Mantap untuk menang dan Mantap untuk tidak menang". Sukses selalu untuk kalian berdua ^_^

Selamat untuk Dede

Tanggal 26 Oktober hari sabtu malam atau malam minggu bagi yang biasa "merayakannya", merupakan hari yang berbeda bagi saudara kami. Dwi Lestari adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara, asli Krapyak Bantul pada malam itu melakukan "upacara" midodareni, di Yogya atau di Jawa Tengah pada umumnya acara ini kerap di di selenggarakan sebagai pra-acara pernikahan.

Midodareni merupakan salah satu rangkaian posesi adat pernikahan yang berasal dari daerah jawa. Asal kata Midodareni adalah widodari yang mempunyai arti putri dari surga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Pada acara ini biasanya di barengi dengan acara seserahan dari calon pengantin pria, saat acara berlangsung calon pegantrin putri hanya diperbolehkan berada di kamar pengantin.

Dede biasanya kami memanggil Dwi Lestari ini, pada malam itu terlihat cantik dengan wajah ber cahaya. Senyuman - mata yang berbinar menyambut kedatangan kami dengan penuh semangat. Sambil sesekali Dede tersenyum dan tertawa di susul dengan menutup mulutnya memakai tangan kanan terlihat senang tersipu malu.

Wajar Dede senang karena besok harinya pada tanggal 27 Oktober 2013 akan melangsungkan posesi pernikahan dengan "Ayah" (panggilan callon pengantin pria). 5 tahun waktu yang cukup lama untuk saling mengenal satu sama lain, yang alhamdulillah ending ny adalah pernikahan. Kami sebagai "saudara" (kami mentasbihkan diri sebagai saudara) pastinya ikut merasa senang dan bersyukur karena pada akhirnya Dede berlabuh di pelaminan dengan pria yang selama ini di cintai dan disayanginya.

Besar harapan kami semoga Rumah Tangga Dede dan suami selalu berada dalam keberkahan dan Ridha dari Allah Swt. Selamat buat saudara kami tercinta, tetap jaga silaturahim dan ceria selalu ^_^  

Minggu, 20 Oktober 2013

Anak - anak

Suatu hari saya ikut satu acara di salah satu masjid di Yogyakarta, acara tersebut menurut saya pribadi sangat menarik karena membahas tentang tafsir Al-Quran. Peserta di dominasi oleh para mahasiswa walaupun ada sebagian yang sudah sepuh - sepuh (ajiiib bener ni bapak - bapak semangat mencari ilmunya). Antusias para peserta terlihat saat di buka sesi tanya jawab, banyak sekali yang bertanya baik yang langsung ataupun yang lewat kertas (khusus bagi peserta putri).
Yang menarik bagi saya saat itu, adalah saat berlangsung nya acara ada beberapa anak yang lari - lari di dalam masjid, ada juga yang anak - anak diam duduk tenang di pangkuan orang tuanya bahkan ada juga yang tidur di samping orang tuanya sambil sesekali orang tuanya mengusap - usap dan mencium kepala anaknya tersebut.
Fokus saya saat itu tertuju kepada anak - anak (usia sekitar 3 - 4 th) yang ber lari - lari bermain di dalam masjid, luas memang masjidnya sehingga mungkin tempat yang asyik bagi anak - anak untuk beraktifitas. Saya sempat berfikir ni orang tua ny yang mana y? boh anaknya diminta diam ikut dengerin pembicara di depan, gimana kek caranya (sempat terlintas pemikiran seperti itu). Tapi mereka kan masih anak - anak (fikir saya) wajar kalau mereka berfikirnya main saja, tapi kan kudu nya orang tua nya memahami kondisi apalagi ini dalam situasi mencari ilmu (saya terus sibuk dengan fikiran saya sendiri).
Sampai akhirnya saya berada di titik takjub terhadap orang tua yang membawa anak - anak mereka ke tempat mencari ilmu ini, karena anak - anak tersebut lebih beruntung. Anak - anak lain mungkin ada yang belum mengenal masjid sekalipun, kalaupun mengenal masjid bisa saja dikenalkan bukan oleh orang tuanya, bahkan ada juga yang anaknya sering ke masjid tapi orang tuanya tidak, dikala orang tua yang lain membawa anak - anak nya bermain ke tempat wisata - diberi hadiah games elektronik dan hanya di rumah saja main games- akan tetapi di tempat yang mulia ini, anak - anak yang lari - lari ini sudah dikenalkan dengan rumah Allah dan saya fikir mereka tidak rewel juga di masjid saat itu.
Memang mengenalkan Allah tidak hanya lewat masjid saja akan tetapi nilai plus bagi orang tua yang berani membawa anaknya ke masjid untuk mengenalkan Allah secara perlahan - lahan. Rewel anak ya wajar namanya juga anak - anak. Yang pasti semoga Allah selalu memberikan kemudahan bagi para orang tua untuk mengenalkan Allah kepada anak - anak nya, amiiiin y Raaaab...

  

Panas...

Beberapa minggu ini di Yogyakarta sedang mengalami hawa panas yang cukup membuat kulit berubah jadi hitam dan gatal, hawa panas yang menyelimuti kota Yogyakarta di perkirakan sampai tanggal 28 Oktober karena menurut informasi matahari saat ini sedang berada di atas garis lintang Yogyakarta.
Panas tidak hanya terasa di siang hari, pagi jam 9 pun sudah terasa panasnya bahkan malam pun saat mau tidur panas itu masih terasa. Saat panas ada rasa ketidaknyamanan, gerah, pengen nya mandi atau minum air es. Kalo di fikir - fikir panas ini kira - kira bentuk nya kaya pa ya? kasar kah? halus kah? pun saat panas itu membuat badan kita panas, seringnya badan kita di kipas - kipas dan itu hanya sebagian tubuh saja. Kebanyakan orang hanya antara kepala dan leher yang di kipas - kipas itu pun sebelah kanan, belum pernah saya lihat orang yang badan nya kepanasan, tapi yang di kipas - kipas itu keteknya kah atau mungkin betis nya gitu.
Rasa panas ini memang tidak keliatan tapi terasa di badan, saaangat terasa. Sama dengan emosi, dimanakah letak emosi itu? seperti apakah bentuk emosi? emosi tidak terlihat akan tetapi dampaknya luar biasa terhadap perilaku kita. Saking dampaknya yang besar itu munculah yang namanya Kecerdasan Emosi. Howard Gardner menyebutkan ada lima pokok utama dari kecerdasan emosi ini:
1. Mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri
2. Memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain
3. Mampu merespon dengan orang lain
4. Mampu bernegosiasi dengan orang lain
5. Menggunakan emosi untuk memotivasi diri

Untuk mengetahui sejauhmana kecerdasan emosi kita?, salah satunya bisa di lihat saat kita menghadapi permasalahan, sebagai contoh bagaimana cara kita marah terhadap seseorang, silahkan bisa direnungkan ^_^
 



Minggu, 13 Oktober 2013

Tangan kiri

Suatu saat saya berkunjung ke rumah kawan masih di daerah jogja, rencana nya kita akan makan bersama merasakan nikmatnya makanan hasil karya kawan saya itu. Memang kawan saya itu jago dalam hal masak - memasak. Saya tidak sendiri tapi dengan teman - teman yang lain, kebetulan memang kita sudah lama tidak saling ketemu, jadi sekalian temu kangen.

Singkat cerita masakan kawan saya sudah jadi dan kita pun mulai asyik menikmatinya,sumprit ueeennaaak cuuuy, seperti biasa jika sedang makan saya selangi dengan minum dan saat itu saya minum dengan tangan kiri dan disanalah saya di ingatkan oleh Allah lewat kawan saya yang masak tadi, "Fan pake tangan kanan kalo minum, karena kalo minum pake tangan kiri hanya setan" astagfirullah malu saya saat itu sumprit tapi alhamdulillah sudha diingatkan oleh kawan saya itu.

Itu baru pengalaman saya, bagaimana dengan pengalaman anda saat makan? sering pake tangan kiri kah untuk makan dan minum, padahal sudah jelas dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
" Dari Ibnu Umar R.A. katanya: Rasulullah bersabda: "Apabila kamu makan dan minum, makan dan minum lah dengan tangan kanan, karena hanya setan yang makan minum dengan tangan kiri" (HR. Muslim)

semoga kita selalu berada dalam bimbingan Allah SWT. amiiiiin y Raaab....

Wallahu'alam bis shawab....

Disfungsi Tim....

Bekersama saat ini merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan di zaman ini, banyak manfaat yang tak terhingga dari sebuah kerjasama. Kerjasama salah satunya bisa terlihat dari kerja tim, ukuran dari sebuah tim adalah saat mampu mencapai hasil yang telah ditetapkan. Untuk dapat melakukannya diperlukan konsistensi dan terus menerus melakukan perbaikan serta mampu mengatasi berbagai persoalan yang ada di dalam tim.
Patrick Lencioni presiden The Table Group mengungkapkan bahwa untuk mencapai kerjasama yang baik, sebuah tim harus mampu mengatasi lima disfungsi:

1. Disfungsi #1: Ketiadaan kepercayaan
    Para anggota tim hebat dapat mempercayai satu sama lain pada tingkat yang fundamental dan emosional,       mereka merasa nyaman dengan saling bersikap terbuka berkaitan dengan kelemahan, kesalahan,                   ketakutan dan perilaku masing - masing anggota tim.
 
2. Disfungsi #2: Takut akan konflik
    Tim yang saling mempercayai tidak takut untuk terlibat dalam diskusi demi kebaikan organisasi. Masing -       masing anggota tim berani untuk menyampaikan pendapat, tidak ragu dan takut untuk tidak setuju karena       apapun yang disampaikan untuk kebaikan organisasi.
 
3. Disfungsi #3: Kurangnya komitmen
    Tim yang terlibat dalam konflik mampu memberikan dukungan yang ikhlas terhadap keputusan akhir dari       sebuah diskusi, walaupun kurang sepakat secara keseluruhan akan tetapi ini adalah keputusan tim.

4. Disfungsi #4: Penghindaran pertanggungjawaban
    Tim yang berkomitmen terhadap keputusan akhir tidak ragu untuk menerima tanggungjawab. yang lebih         penting tidak ada social loafing yaitu mengandalkan sebagian anggota tim untuk bekerja, biasanya               kalimat yang muncul "ntar dia aja yang kerja, biasanya juga begitu" akan tetapi saling berinisiatif untuk           memberikan kontribusi positif.

5. Disfungsi #5: Kurang perhatian terhadap hasil
    Semua anggota tim bekerja untuk keberhasilan mencapai hasil yang sudah di tentukan, masing - masing         anggota tim tidak terpengaruh terhadap kepentingan pribadi, tujuan utama adalah tujuan tim, fokus utama       adalah fokus tim.


Minggu, 06 Oktober 2013

makanan...

Saat ini ada beberapa stasiun televisi yang menayangkan kontes masak - memasak. Para kontestan dituntut untuk menghidangkan makanan yang lezat dan menarik pandangan dalam waktu yang telah ditentukan. Hal yang paling di nanti - nanti pemirsa televisi adalah respon dari para juri terhadap makanan yang sudah disiapkan oleh para kontestan.
Berbagai reaksi disampaikan oleh para juri setelah mencoba mencicipi makanan yang disajikan...
" makanan apa ini? fuuuuuh"
" enak tapi hidangan nya tidak menarik"
" hmmmmm tidak enak, makanan apa ini"
" ini sampah...!!"
Ketika sebagian makanan dianggap sampah, dianggap tidak enak, makanan yang dianggap tidak menarik, makanan dicela, dibuang begitu saja setelah dicicipi, maka diluaran sana justru itu menjadi makanan yang dinanti - nantikan. Sebagian orang mengangga makanan yang dianggap sampah, justru yang dianggap sampah tersebut menjadi makanan bagi sebagian orang.

Hadis dari Abu Hurairah R. A.: "Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. kalau senang beliau makan dan kalau tidak senang beliau biarkan saja." (HR. Bukhari)

insya Allah...

Suatu saat kita dihadapkan pada deadline pekerjaan dari klien dan kita cukup bilang "hari selasa selesai" akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah pekerjaan itu belum selesai, akhirnya klien marah - marah dan minta pertanggungjawaban. Di kantor pimpinan meminta kita menyelesaikan pekerjaan sejam lagi karena rapat akan dimulai satu setengah jam lagi kemudian kita me respon permintaan pimpinan dengan ucapan "jangankan sejam lagi, 5 menit lagi pasti sudah saya kirim" yang terjadi setelah itu listrik padam dan ada pemberitahuan dari PLN kalau listrik akan hidup 3 jam lagi.
Padahal Rasulullah mengajarkan kita untuk mengucapkan kata "insya Allah" ketika menyanggupi sesuatu yang belum terjadi, tapi kita sering lalai akan hal ini. Saking agung nya kata "insy Allah" dalam hadis yang diriwayatkan oleh H.R. Muslim menyatakan "Seandainya Sulaiman mengucapkan Inysa Allah, pasti masing - masing mereka akan melahirkan seorang anak lelaki yang perkasa dalam menunggang kuda untuk berjuang di jalan Allah".
Wallahu'alam bis Shawab....