Hari
menjelang magrib, terlihat sang Abah (panggilan kakek di sunda) sedang
mengendong cucu kesayangan nya. Terdengar lantunan shalawat menemani cucu nya
yang sedang sibuk memainkan pergelangan tangan nya yang bulat. Terlintas di
fikiran “begitu bahagianya sang Abah, andaikan setiap hari bertemu dengan
cucunya”, hadeuh jadi sedih saat fikiran itu terlintas hehehe.
Saya
dekati beliau, dan saya sampaikan pertanyaan sederhana “Bah, upami hirup teh
kedah kumaha nya? Dalam bahasa Indonesia “Bah hidup itu harus gimana ya?”
Jawaban
beliau cukup sederhana “Abah ga pernah mikir hal – hal yang lebih, sekarang
punya rumah, punya ini dan itu ga pernah terfikirkan, yang penting berbuat baik
semaksimal mungkin pada hari ini, karena hari esok adalah hal yang gaib”
Jawaban
itu cukup membuat saya diam sejenak, sempat teringat beberapa waktu yang lama,
saat memberikan training motivasi di salah satu tempat, saya sangat sering
menyampaikan kepada para peserta pelatihan untuk selalu berimajinasi hal – hal yang
kita inginkan di masa depan dan selalu memperbaiki sikap perilaku kita saat
ini. Pemikiran Abah lebih sederhana ternyata, maksimalkan hari ini karena masa
depan masih gaib.
Terimakasih Abah atas
ilmunya terimakasih….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar